Senin, November 03, 2014

FILSAFAT ILMU



FILSAFAT ILMU
(Bagus Syarifuddin - STKIP Qomaruddin)

Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Istilah filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu pada masa Yunani Kuno. Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philien: cinta dan sophia: kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan. Pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat atau tahu secara mendalam.
Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikirannya masing-masing. Namun dari banyak pengertian itu, bisa dijelaskan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan sesuatu secara mendalam, sungguh-sungguh serta radikal sehingga mencapai hakikat situasi tersebut[1].
Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu berusaha untuk menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu tersebut dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam  melalui teknologi[2].
Obyek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Ada tiga hal yang paling menonjol yaitu, alam, dunia dan akhirat. Maka ada filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi) dan filsafat tentang akhirat/ketuhanan (teologi)[3].
Obyek formal filsafat ilmu adalah sudut pandang dari mana sang subyek menelaah obyek tersebut. Problem inilah yang dibicarakan dalam landasan ilmu pengetahuan, yakni landasan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Obyek formal filsafal ilmu merupakan sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu[4].
Revolusi ilmu pengetahuan merupakan ancaman dengan kemungkinan munculnya akibat fatal bagi kehidupan kemanusiaan à munculnya sikap optimis dan pesimis disamping sisi positifnya. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu terspesifikasi dengan masing-masing disiplin ilmu yang sempit. à menimbulkan masalah baru, kenyataan pemecahan masalah menyangkut dan berdampak pada masalah lain. Filsafat ilmu dengan cakupan bahasannya yang merupakan tiang penyangga eksistensi ilmu yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi memungkinkan adanya keterjalinan antarcabang ilmu[5].


[1] Pudjo Sumedi AS., Drs., M.Ed. 2008. Pengertian Filsafat
[2] Wikipedia
[3] Rio Hartanto. 2011. Objek Formal dan Objek Material Filsafat Ilmu
[4] idem
[5] Dr. H. Widi Hidayat & Prof. Dr. Hj. Tri Ratnawati. 2013. Filsafat Ilmu & Logika Sains

0 komentar: