SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
BAGUS SYARIFUDDIN – Pendidikan
Bahasa Inggris
Pada awal perkembangan ilmu pengetahuan, yakni pada
zaman Yunani Kuno, filsafat diidentikkan dengan ilmu pengetahuan. Maksudnya
adalah antara pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan tidak dipisah. Sehingga
semua pemikiran manusia yang muncul pada zaman itu disebut filsafat.
Pada abad pertengahan, filsafat identik dengan
agama, sehingga pemikiran filsafat pada masa itu menjadi satu dengan dogma
gereja.
Pada abad ke-15 muncullah rennaisance yang kemudian disusul oleh Aufklaerung pada abad ke-18 yang membawa perubahan pandangan
filsafat. Pada masa ini filsafat memisahkan diri dari agama. Sehingga membuat
orang berani bertanya tanpa perasaan takut akan dikenai hukuman oleh pihak
gereja.
Filsafat zaman modern masih tetap sekuler seperti
zaman rennaisance. Namun yang
membedakan adalah pada zaman ini ilmu pengetahuan berpisah dari filsafat dan
mulai berkembang menjadi beberapa cabang yang terjadi dengan cepat. Bahkan pada
abad ke-20 ilmu pengetahuan mulai berkembang menjadi berbagai spesialisasi dan
sub-spesialisasi.
Ilmu pengetahuan awalnya merupakan sebuah sistem
yang dikembangkan untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya. Selain itu,
ilmu pengetahuan juga diciptakan untuk membantu kehidupan manusia menjadi lebih
mudah. Pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21 ilmu pengetahuan menjadi
sesuatu yang substansif yang menguasasai kehidupan manusia. Namun tidak hanya
itu, ilmu pengetahuan berkembang pesat juga telah menimbulkan krisis
kemanusiaan dalam kehidupan. Hal ini didorong oleh kecenderungan pemecahan masalah
yang bersifat sektoral. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut
adalah dengan m empelajari perkembangan pemikiran filsafat.
Perkembangan filsafat barat dibagai menjadi beberapa
periodesasi yang didasarkan ciri yang dominan pada zaman tersebut. Antara lain:
1.
Zaman Yunani
Kuno (Abad 6 SM – 6 M)
Ciri pemikirannya bersifat kosmosentris, yakni
mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya.
2.
Zaman
Pertengahan (Abad 6 – 16 M)
Ciri
pemikirannya adalah teosentris yang menggunakan filsafat untuk memperkuat dogma
agama kristiani.
3.
Zaman Rennaisance (Abad 14 – 16 M)
Perhatiannya
lebih besar terhadap seni, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi
4.
Zaman Modern
(Abad 17 – 19 M)
Filsafat
pada zaman ini bercorak antroposentris yang menjadikan manusia sebagai pusat
perhatian filsafati.
5.
Zaman
Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)
Pokok
pemikirannya dikenal dengan istilah logosentris yakni teks yang menjadi tema
sentral diskursus para filosof.